Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Panglima TNI Jenderal
Moeldoko memperbolehkan prajuritnya untuk masuk memperkuat pemerintahan
sipil, sebagaimana pernah disinggung Gubernur DKI Basuki T Purnama
(Ahok). Namun masyarakat, menurut Moeldoko, tak perlu khawatir dwifungsi
ABRI bangkit dari kematian sejak awal milenium kedua yang lalu.
"Saya mengingatkan kepada masyarakat, janganlah takut TNI kembali lagi menjadi dwifungsi, justru menurut saya berbagai multifungsi yang dijalankan prajurit TNI," kata Moeldoko di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (23/5/2015).
Moeldoko menuturkan, memang banyak pemerintahan sipil yang menginginkan prajurit TNI memperkuat jajarannya, bahkan ini menjadi perbincangan hangat. Namun prajurit yang masuk ke pemerintahan sipil, tegas Moeldoko, harus pensiun dahulu dari TNI.
"Prinsipnya, karena kami semua prajurit memiliki semangat dan pemahaman yang sama, yakni di dalam jiwa prajurit mengalir tanggung jawab sosial, bagian dari tanggung jawab sosial itu seperti itu bentuknya (mendukung pemerintahan daerah)," kata Moeldoko.
Maka tak masalah bila prajurit TNI memasuki relung pemerintahan sipil jika memang dibutuhkan, karena ini merupakan tanggung jawab sosial dan sisi 'multifungsi' TNI juga. Hanya Moeldoko berpesan agar anggota TNI tidak masuk ke politik praktis dan jangan ditarik ke urusan politik.
"Sepanjang jangan coba-coba TNI memasuki politik praktis, karena itu akan membawa prajurit TNI mundur ke belakang. Jangan coba ditarik-tarik ke urusan politik," tandasnya.
Pada Senin (18/5) yang lalu, Ahok menyebut pihaknya akan merekrut sejumlah aparat, di antaranya anggota TNI berpangkat Letnan Kolonel dan Kolonel menjadi PNS DKI. Ini dilakukannya untuk menggertak para wali kota agar bekerja dengan baik.
"Itu buat gertak wali kota saja. Kamu jangan macam-macam, kalau macam-macam ada Letkol, Kolonel dan AKBP loh. Langsung rajin kok itu tadi semua. Di rapim langsung mereka bilang 'Pak, saya punya lurah camat harus saya stretching nih Pak karena kayanya belum satu visi misi sama kita nih Pak'," tutur Ahok saat itu.
Bahkan, Ahok menyebut dirinya bisa saja menjadikan aparat-aparat itu sebagai bupati ataupun wali kota karena kedisiplinannya.
(dnu/vid)
"Saya mengingatkan kepada masyarakat, janganlah takut TNI kembali lagi menjadi dwifungsi, justru menurut saya berbagai multifungsi yang dijalankan prajurit TNI," kata Moeldoko di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (23/5/2015).
Moeldoko menuturkan, memang banyak pemerintahan sipil yang menginginkan prajurit TNI memperkuat jajarannya, bahkan ini menjadi perbincangan hangat. Namun prajurit yang masuk ke pemerintahan sipil, tegas Moeldoko, harus pensiun dahulu dari TNI.
"Prinsipnya, karena kami semua prajurit memiliki semangat dan pemahaman yang sama, yakni di dalam jiwa prajurit mengalir tanggung jawab sosial, bagian dari tanggung jawab sosial itu seperti itu bentuknya (mendukung pemerintahan daerah)," kata Moeldoko.
Maka tak masalah bila prajurit TNI memasuki relung pemerintahan sipil jika memang dibutuhkan, karena ini merupakan tanggung jawab sosial dan sisi 'multifungsi' TNI juga. Hanya Moeldoko berpesan agar anggota TNI tidak masuk ke politik praktis dan jangan ditarik ke urusan politik.
"Sepanjang jangan coba-coba TNI memasuki politik praktis, karena itu akan membawa prajurit TNI mundur ke belakang. Jangan coba ditarik-tarik ke urusan politik," tandasnya.
Pada Senin (18/5) yang lalu, Ahok menyebut pihaknya akan merekrut sejumlah aparat, di antaranya anggota TNI berpangkat Letnan Kolonel dan Kolonel menjadi PNS DKI. Ini dilakukannya untuk menggertak para wali kota agar bekerja dengan baik.
"Itu buat gertak wali kota saja. Kamu jangan macam-macam, kalau macam-macam ada Letkol, Kolonel dan AKBP loh. Langsung rajin kok itu tadi semua. Di rapim langsung mereka bilang 'Pak, saya punya lurah camat harus saya stretching nih Pak karena kayanya belum satu visi misi sama kita nih Pak'," tutur Ahok saat itu.
Bahkan, Ahok menyebut dirinya bisa saja menjadikan aparat-aparat itu sebagai bupati ataupun wali kota karena kedisiplinannya.
(dnu/vid)
0 Komentar untuk "Izinkan Ahok 'Rekrut' TNI, Moeldoko: Jangan Takut Dwifungsi ABRI Bangkit "