-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Tantangan Bangun Trans Papua, dari Pegunungan Curam Hingga Hutan Lebat

Dana Aditiasari - detikfinance
Tantangan Bangun Trans Papua, dari Pegunungan Curam Hingga Hutan Lebat
Jakarta -Membangun Jalan Trans Papua yang menghubungkan seluruh wilayah di Papua dan Papua Barat sepanjang 3.319 km‎ ternyata bukan perkara mudah. Selain butuh biaya yang besar, Trans Papua melintasi banyak kawasan pegunungan yang curam.

Saat ini dari total panjang Trans Papua 4.325 Km, sepanjang 3.498 km sudah terbangun, sisanya sebanyak 827 km belum terbangun sama sekali alias masih putus-putus di berbagai titik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dari hasil pantauannya langsung ke lokasi akhir pekan lalu, banyak rintangan yang harus dihadapi agar jalan di Papua dan Papua Barat bisa tersambung. Tantangan paling berat adalah kondisi geografis.

"Permukaan daratan di Papua itu sangat ekstrem. Berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Belum lagi‎ di Papua itu banyak sungai. Jadi tidak cukup bangun jalan, perlu juga bangun jembatan untuk menyeberang sungai," kata Basuki kepada detikFinance, Senin (18/5/2015)

Ia menambahkan, kondisi permukaan tanah yang tidak rata pun menjadi ta‎ntangan tersendiri dalam hal pekerjaan konstruksi.

"Gunung-gunung nggak mungkin kita bor lalu bikin terowongan. Tentu harus lewat atas. Naik turun dan berkelak-kelok. Kadang pun harus menghadapi permukaan gunung yang sangat curam. Sehingga butuh teknik khusus agar jalan yang dibangun lebih landai dan lebih aman dilewati," jelas Basuki.

Selain itu juga, sebagian besar wilayah Papua dan Papua Barat ditutupi hutan lebat. Bukan hal mudah membabat hutan untuk dijadikan perlintasan jalan. Apa lagi kalau hutan yang dilalui merupakan hutan lindung, cagar alam ataupun wilayah adat.

"Terkait hal ini kita akan berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Juga pemda akan kita minta bantuan. Untuk pembebasan hutan pun kita akan kerjasama dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia)," sambung dia.

Permasalahan terakhir yang tak kalah penting adalah masalah pembebasan lahan. Menurut Basuki, hal ini perlu mendapat penanganan dan pendekatan khusus.

"Selama ini banyak warga pribumi yang menolak karena belajar dari pengalaman yang sudah-sudah bahwa mereka tidak merasakan manfaat dari pembangunan. Makanya kita harus pastikan bahwa pembangunan jalan ini bisa punya manfaat buat mereka (warga Papua dan Papua Barat). Itu alasan mengapa waktu kita ke sini (Papua) kemarin kita ajak Menteri Pertanian dan sebagainya," kata Basuki.

(dna/hen)
Labels: Papua

Thanks for reading Tantangan Bangun Trans Papua, dari Pegunungan Curam Hingga Hutan Lebat. Please share...!

0 Komentar untuk "Tantangan Bangun Trans Papua, dari Pegunungan Curam Hingga Hutan Lebat"

Back To Top