-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Waktu yang Dibutuhkan Singapura Merevolusi Sistem Transportasi Umum

Muhamad Reza Sulaiman - detikNews

Waktu yang Dibutuhkan Singapura Merevolusi Sistem Transportasi Umum
Singapura - Integrasi transportasi umum menjadi keunggulan utama Singapura di bidang transportasi darat. Tentunya butuh waktu yang tidak sebentar untuk merancang dan membangun moda transportasi umum menjadi seperti sekarang.

Detikcom berkesempatan mengunjungi Land Transport Gallery yang dimiliki oleh Land Transport Authority pada Senin (25/5/2015). Di tempat itu, tercatat bahwa butuh waktu 50 tahun untuk membuat transportasi umum di Singapura dari yang sebelumnya sangat tidak beraturan menjadi terintegrasi seperti sekarang.

Pembangunan transportasi umum darat dilakukan ‎sejak Singapura merdeka pada tahun 1965. Perdana Menteri saat itu, Lee Kuan Yew, menyadari bahwa Singapura harus merevolusi sistem transportasi umum mereka untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dan penduduk.

Pada tahun 1971, pemerintah Singapura membuat sebuah concept plan untuk pembangunan Singapura secara menyeluruh, mulai dari perencanaan tata kota hingga pembangunan sistem transportasi. Concept plan ini dibuat untuk menentukan strategi jangka panjang pembangunan Singapura dan direview setiap 10 tahun.

Pada tahun 1973, dibentuklah Singapore Bus Services, badan milik pemerintah yang bertugas mengatur rute serta menjamin bus laik untuk digunakan. Munculnya armada bus yang memiliki rute dan tarif tetap nyatanya tak bisa mengatasi kebutuhan‎ transportasi akibat perkembangan populasi dan ekonomi Singapura. PM Lee Kuan Yew akhirnya mencanangkan program moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Nyatanya, rencana tersebut tidak mendapat dukungan dari banyak pihak, terutama Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan saat itu, Goh Keng Swee, mengatakan pembangunan MRT membutuhkan biaya yang sangat banyak. Di sisi lain, Kementerian Transportasi (kala itu masih tergabung dalam Kementerian Komunikasi) yang dipimpin oleh Ong Teng Cheong, mengatakan pembangunan MRT sejalan dengan concept plan Singapura untuk 50 tahun ke depan.

Perdebatan soal pembangunan MRT ini tercatat sebagai salah satu sejarah penting dalam perkembangan sistem transportasi darat Singapura. Dikenal sebagai The Great MRT Debate, masing-masing pihak yang pro dan kontra soal pembangunan MRT dihadirkan secara bertatapan dan disiarkan langsung oleh televisi nasional.

 Tim Kementerian Keuangan yang kontra, menyewa pakar transportasi umum dari Harvard University. Dalam risetnya, mereka lebih memilih untuk mengembangkan moda transportasi bus yang sudah ada lebih dulu.

Di pihak Kementerian Transportasi, bus yang sudah ada tidak akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Singapura dalam jangka panjang. Argumen mereka, MRT yang ada di bawah tanah akan menjadi solusi mengingat keterbatasan lahan Singapura untuk membangun jalur baru bagi bus.

The Great MRT Debate berakhir dengan kemenangan pihak Kementerian Transportasi. Pembangunan pun dimulai pada tahun 1982, sebelum akhirnya resmi diluncurkan pada tahun 1987. Respons positif yang diberikan warga Singapura membuat pembangunan MRT terus berlanjut. Dari yang sebelumnya hanya melayani satu jalur, MRT kini memiliki lima jalur yang semuanya terletak di bawah tanah.

Di lain ‎pihak, pembangunan moda transportasi bus juga tetap dijalankan. LTA memastikan agar bus selalu dalam keadaan baik dan memberikan kenyaman bagi penggunanya. Tiga perusahaan bus lokal digabung oleh pemerintah menjadi Singapore Bus Service (SBS) yang beroperasi mulai tahun 1973. SBS memiliki rute utama untuk melayani perjalanan di daerah jantung kota.

Trans-Island Bus Service (TIBS) diperkenalkan pada tahun 1982 untuk melayani rute dari kompleks perumahan menuju jantung kota. TIBS inilah yang akhirnya pada tahun 2001 berubah menjadi Singapore Mass Rapid Transportation (SMRT).

Seiring berkembangnya zaman, perubahan tarif dan rute pun terus berjalan mengikuti concept plan yang sudah direview. Pada tahun 2004, Kementerian Transportasi Singapura memperkenalkan sistem integrasi bus dan MRT. Dalam artian, setiap rute bus baik SBS maupun SMRT akan melewati stasiun MRT. Sehingga warga bisa langsung menaiki bus begitu keluar dari stasiun MRT.

Menjelang usianya yang ke-50 tahun Agustus mendatang, Singapura terus berbenah. Sistem integrasi transportasi umum yang diperkenalkan pada 2004 terbukti menjadi solusi bagi kebutuhan transportasi umum yang meningkat.

(rsm/nik)
Labels: Singapura, Waktu Untuk Merevolusi Sistem Transportasi Umum

Thanks for reading Waktu yang Dibutuhkan Singapura Merevolusi Sistem Transportasi Umum . Please share...!

0 Komentar untuk "Waktu yang Dibutuhkan Singapura Merevolusi Sistem Transportasi Umum "

Back To Top