Australia Plus ABC - detikNews
Jakarta -Unversitas Flinders di Australia Selatan akan meluncurkan program bernama Jembatan guna mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang, sebagai bagian perayaan 50 tahun kehadiran universitas tersebut.
Program Jembatan ini diharapkan akan memperkuat interaksi antaar masyarakat Australia dan Indonesia lewat pemahaman bahasa dan budaya Indonesia yang lebih baik.
“Jembatan mewakili penghubung antarbudaya, yang kami bangun antara Australia dan Indonesia untuk memperkuat pertalian orang perorang, dan memupuk hubungan bagi pemahaman bersama," kata Pejabat Rektor Universitas Flinders Profesor Andrew Parkin dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus Indonesia.
"Inisiatif ini akan memperkuat komitmen Flinders Uni bagi hubungan yang dekat dengan Indonesia yang sudah dibina selama 50 tahun terakhir dengan pertalian penelitian yang kuat dan pengajaran," katanya lagi.
Mahasiswa dari Flinders University berkunjung ke Candi Borobudur. (istimewa)
;
Jembatan ini akan resmi diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Australia Selatan, Gail Gago, pada hari Selasa (7/7/2015), bersamaan dengan diselenggarakannya Konvensi Internasional bagi Cendekiawan Asia kesembilan, yang dilangsungkan di Adelaide.
Konvensi ini merupakan konprensi terbesar dengan fokus Asia yang pernah diselenggarakan di Australia, dengan hadirnya sekitar 1000 peserta dan 40 negara.
Pendopo salah satu pusat kegiatan berkenaan dengan Indonesia di Flinders University.
;
Profesor Parkin mengatakan semua mitra harus bekerja sama guna menciptakan satu suara guna mempromosikan hubungan Australia Selatan dengan Indonesia, dengan perayaan 50 tahun Flinders University tahun depan menjadi salah satu fokus bagi momentum kerjasama ini.
"Kami akan bekerja sama dengan universitas, sekolah, komunitas dan bisnis untuk mempromosikan Australia Selatan di Indonesia dengan serangkaian inisiatif termasuk program magang budaya baru, dan konprensi yang akan melibatkan sekitar 1000 alumni Flinders Uni di Jakarta," kata Prof Parkin.
Selain sebagai satu-satunya universitas di Australia Selatan memiliki program bahasa Indonesia, Flinders juga saat ini memiliki sekitar 220 mahasiswa asal INdonesia, dan juga memiliki kerjasama resmi dengan delapan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.
Mereka juga memiliki sekitar 1000 orang lulusan asal Indonesia termasuk di antaranya Profesor Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet saat ini.
Selain menjadi sponsor konferensi cendekiawan Asia, Flinders Uni juga menjadi sponsor Indofest yang akan berlangsung bulan Oktober, dan OzAsia Festival bulan September.
(nwk/nwk)
Jakarta -Unversitas Flinders di Australia Selatan akan meluncurkan program bernama Jembatan guna mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang, sebagai bagian perayaan 50 tahun kehadiran universitas tersebut.
Program Jembatan ini diharapkan akan memperkuat interaksi antaar masyarakat Australia dan Indonesia lewat pemahaman bahasa dan budaya Indonesia yang lebih baik.
“Jembatan mewakili penghubung antarbudaya, yang kami bangun antara Australia dan Indonesia untuk memperkuat pertalian orang perorang, dan memupuk hubungan bagi pemahaman bersama," kata Pejabat Rektor Universitas Flinders Profesor Andrew Parkin dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus Indonesia.
"Inisiatif ini akan memperkuat komitmen Flinders Uni bagi hubungan yang dekat dengan Indonesia yang sudah dibina selama 50 tahun terakhir dengan pertalian penelitian yang kuat dan pengajaran," katanya lagi.
Mahasiswa dari Flinders University berkunjung ke Candi Borobudur. (istimewa)
;
Jembatan ini akan resmi diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Australia Selatan, Gail Gago, pada hari Selasa (7/7/2015), bersamaan dengan diselenggarakannya Konvensi Internasional bagi Cendekiawan Asia kesembilan, yang dilangsungkan di Adelaide.
Konvensi ini merupakan konprensi terbesar dengan fokus Asia yang pernah diselenggarakan di Australia, dengan hadirnya sekitar 1000 peserta dan 40 negara.
Ini juga merupakan kali pertama
pertemuan Cendekiawan Asia yang berlangsung dua tahun sekali itu
diselenggarakan di Australia. Selain Flinders, dua universitas lainnya
di Adelaide, Adelaide University dan University of South Australia juga
menjadi tuan rumah dengan dukungan dari pemerintah negara bagian
Australia Selatan.
Lewat program Jembatan ini, Flinders akan menunjukkan kemampuan mereka mengelola Rumah Budaya, sebuah program yang didukung oleh pemerintah Indonesia.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi yang dijalankan oleh pemerintah negara bagian Australia Selatan untuk memperluas dan memiliki hubungan lebih mendalam dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Program Jembatan ini
akan melibatkan masyarakat Indonesia dan Australia di negara bagian ini
beserta juga kelompok bisnis, sekolah dan departemen pemerintah bagi
peningkatan budaya dan bahasa Indonesia.Lewat program Jembatan ini, Flinders akan menunjukkan kemampuan mereka mengelola Rumah Budaya, sebuah program yang didukung oleh pemerintah Indonesia.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi yang dijalankan oleh pemerintah negara bagian Australia Selatan untuk memperluas dan memiliki hubungan lebih mendalam dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Pendopo salah satu pusat kegiatan berkenaan dengan Indonesia di Flinders University.
;
Profesor Parkin mengatakan semua mitra harus bekerja sama guna menciptakan satu suara guna mempromosikan hubungan Australia Selatan dengan Indonesia, dengan perayaan 50 tahun Flinders University tahun depan menjadi salah satu fokus bagi momentum kerjasama ini.
"Kami akan bekerja sama dengan universitas, sekolah, komunitas dan bisnis untuk mempromosikan Australia Selatan di Indonesia dengan serangkaian inisiatif termasuk program magang budaya baru, dan konprensi yang akan melibatkan sekitar 1000 alumni Flinders Uni di Jakarta," kata Prof Parkin.
Selain sebagai satu-satunya universitas di Australia Selatan memiliki program bahasa Indonesia, Flinders juga saat ini memiliki sekitar 220 mahasiswa asal INdonesia, dan juga memiliki kerjasama resmi dengan delapan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.
Mereka juga memiliki sekitar 1000 orang lulusan asal Indonesia termasuk di antaranya Profesor Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet saat ini.
Selain menjadi sponsor konferensi cendekiawan Asia, Flinders Uni juga menjadi sponsor Indofest yang akan berlangsung bulan Oktober, dan OzAsia Festival bulan September.
(nwk/nwk)
Labels:
Bangun "Jembatan" Hubungan Indonesia-Australia,
Universitas Flinders
Thanks for reading Universitas Flinders Bangun "Jembatan" Hubungan Indonesia-Australia. Please share...!
0 Komentar untuk "Universitas Flinders Bangun "Jembatan" Hubungan Indonesia-Australia"