Nur Khafifah - detikNews
Jakarta - Tim Geologi Ekspedisi NKRI
2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemukan bukit berisi tumpukan
batu heksagonal di Tanjung Meriam, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa
Tenggara Barat. Hampir seluruh bukit dipenuhi batu dengan bentuk dan
ukuran yang mirip.
Anggota Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur mengatakan, batu berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.
"Itu proses pembekuan magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung membeku. Proses pembekuannya cepat sekali," kata Masykur saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/4/2015).
Namun ia juga mengungkap adanya kemungkinan bahwa tumpukan batu yang tersusun rapi itu adalah candi kuno. "Sebenarnya belum ada penelitian apakah itu situs purbakala atau bukan. Kalau dilihat memang seperti candi yang runtuh atau gagal dibuat," ujarnya.
Namun Masykur belum dapat memastikan hal itu. Tim baru melakukan penelitian awal di tempat yang berlokasi tak jauh dari Pulau Komodo ini.
Batu-batu heksagonal yang menancap di bukit Tanjung Meriam itu berdiameter sekitar 25 cm. Sementara panjang batu yang tak tertimbun tanah sekitar 2-3 meter.
Batu ini menancap kuat di tanah. Saat diinjak oleh tim yang berjumlah lebih dari 5 orang, batu tersebut tak goyang sedikitpun.
"Batuan beku itu kuat. Sebarannya pasti menerus jauh ke bawah perut bumi," kata Masykur.
(kff/ndr)

Anggota Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur mengatakan, batu berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.
"Itu proses pembekuan magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung membeku. Proses pembekuannya cepat sekali," kata Masykur saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/4/2015).
Namun ia juga mengungkap adanya kemungkinan bahwa tumpukan batu yang tersusun rapi itu adalah candi kuno. "Sebenarnya belum ada penelitian apakah itu situs purbakala atau bukan. Kalau dilihat memang seperti candi yang runtuh atau gagal dibuat," ujarnya.
Namun Masykur belum dapat memastikan hal itu. Tim baru melakukan penelitian awal di tempat yang berlokasi tak jauh dari Pulau Komodo ini.
Batu-batu heksagonal yang menancap di bukit Tanjung Meriam itu berdiameter sekitar 25 cm. Sementara panjang batu yang tak tertimbun tanah sekitar 2-3 meter.
Batu ini menancap kuat di tanah. Saat diinjak oleh tim yang berjumlah lebih dari 5 orang, batu tersebut tak goyang sedikitpun.
"Batuan beku itu kuat. Sebarannya pasti menerus jauh ke bawah perut bumi," kata Masykur.
(kff/ndr)
Labels:
Bima,
Candi,
Misteri,
Tim Geologi Ekspedisi NKRI
Thanks for reading Misteri Bukit Aneh di Bima, Tim Geologi Duga Batu Heksagonal Candi Kuno yang Runtuh. Please share...!
0 Komentar untuk "Misteri Bukit Aneh di Bima, Tim Geologi Duga Batu Heksagonal Candi Kuno yang Runtuh"